KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa karena hanya atas
rahmatdan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini yang berjudul
“Dampak Pencemaran Bahan Bakar Minyak”.
Materi dalam
makalah ini disajikan dengan Bahasa yang sederhana dan komunikatif sehingga
mudah dipahami.
Akhir kata,
kami berharap makalah ini dapat berguna
sebagai panduan untuk di pelajari. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan untuk perbaikan pada tugas makalah selanjutnya.
Sengkang,
1 Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar isi .....................................................................................................................................................................
BAB 1
Latar
Belakang........................................................................................................................................................
Tujuan
Penulisan.....................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Pembentukan Minyak
Bumi...........................................................................................................................
Komposisi Minyak Minyak
Bumi....................................................................................................................
Proses Pengolahan Minyak
Bumi..................................................................................................................
BAB III PENUTUP
DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI.............................................................................................
Daftar
Pustaka.......................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber energi yang
banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari
minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak
bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian
ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena
pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan
dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak
dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang
penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini
disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut
dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida,
detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
• Dapat
mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.
• Dapat
mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembentukan Minyak Bumi
Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua
teori, yaitu:
Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang
menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan
reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen
yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan
bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob
jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
Komposisi Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok,
yaitu:
Hidrokarbon Jenuh (alkana)
• Dikenal
dengan alkana atau parafin
• Keberadaan
rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang
lebih sedikit
• Senyawa
penyusun diantaranya:
1. Metana
CH4
2. etana CH3
CH3
3. propana
CH3 CH2 CH3
4. butana
CH3 (CH2)2 CH3
5. n-heptana
CH3 (CH2)5 CH3
6. iso
oktana CH3 – C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2
Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
• Dikenal
dengan alkena
• Keberadaannya
hanya sedikit
• Senyawa
penyusunnya:
1. Etena,
CH2 CH2
2. Propena,
CH2 CH CH3
3. Butena,
CH2 CH CH2 CH3
Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
• Dikenal
dengan sikloalkana atau naftena
• Keberadaannya
lebih sedikit dibanding alkana
• Senyawa
penyusunnya :
1. Siklopropana 3. Siklopentana
2. Siklobutana 4. Siklopheksana
Hidrokarbon aromatik
• Dikenal
sebagai seri aromatik
• Keberadaannya
sebagai komponen yang kecil/sedikit
• Senyawa
penyusunannya:
1. Naftalena 3. Benzena
2. Antrasena 4. Toluena
Senyawa Lain
• Keberadaannya
sangat sedikit sekali
• Senyawa
yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali)
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah (Crude oil) yang peroleh dari pengeboran berupa
cairan hitam kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu.
Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu,
Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan
Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
Pengolahan pertama,
Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan
fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan
titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sangkup-sangkup yang disebut sangkup gelembung.
Pengolahan kedua,
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan
bertingkat dengan proses sebagai berikut:
1. Perengkahan
(cracking)
2. Ekstrasi
3. Kristalisasi
4. Pembersihan
dari kontaminasi
Bensin
Komposisi bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana,
yaitu:
Zat Aditif Bensin
Tetra Ethyl Leat (TEL)
• Rumus
molekul Pb (C2H5)4
• Rumus
struktur
Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)
• Rumus
molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter (TAME)
• Rumus
molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir Tersier Buthil Eter (MTBE)
• Rumus
molekul CH3 O C(CH3)3
BAB III
Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Jumlah penduduk
dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energipun
tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia
diperoleh darikonversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan
alat transportasi yang menggunakanenergi fosil sebagai sumber energinya. Secara
langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkandampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran darienergi fosil
ini akan menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara terutama
dikota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu
kenyamananlingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.
Menurunnya kualitas udaratersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan
bakar fosil yang tidak terkendali dan tidakefisien pada sarana transportasi dan
industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disampingkegiatan rumah
tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar (Jakarta,Bandung,
Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan
sumberutama pencemaran udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa
kendaraan bermotormemberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx
sebesar 73,40% dan HC sebesar88,90% (Bapedal, 1992).
Asap buangan kendaraan bermotor yang merugikan akibat dari
hasilpembakaran bahan bakar antara lain :
a. Gas Karbon dioksida (CO2)
Sebenarnya, gas
karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gasrumah
kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat
mengakibatkanpeningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon
monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui.
Gaskarbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata,
saluran pernapasan,dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan,
gas karbon monoksida bereaksidengan hemoglobin darah, membentuk
karboksihemoglobin (COHb).CO + Hb COHbHemoglobin seharusnya bereaksi
dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawake sel-sel jaringan
tubuh yang memerlukan.O2 + Hb O2HbNamun, afinitas gas karbon
monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besardaripada oksigen.
Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh gaskarbon
monoksida.CO + O2Hb COHb + O2Jadi, gas karbon
monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagitubuh
cara mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara
adalah dengan mengurangipenggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah
katalitik pada knalpot.
c. Oksida
Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan
air di dalam saluran pernapasan,membentuk asam sulfit yang dapat merusak
jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3terhisap, yang terbentuk adalah
asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larutdalam air hujan dan
menyebabkan terjadi hujan asam.
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO dan
NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambangbatas NOx
di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung)
padamanusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan
menimbulkanfenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi padamata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan
menurunkan kualitas materi.
e. Partikel Timah Hitam
Senyawa timbel
dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makananterkontaminasi.
Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel,seperti
sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih
hebatmenyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.
Sumber Bahan Pencemaran
a. Pembakaran
Tidak Sempurna
Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO),
partikel karbon (jelaga),dan sisa bahan bakar (hidroksida).
b.. Pengotor dalam
Bahan Bakar
Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan
menghasilkan oksida belerang (SO2atau SO3).
c. Bahan Aditif
(Tambahan) dalam Bahan Bakar
Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus
molekul Pb(C2H5)4 akanmenghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.Secara
umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk
memenuhikebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan (misalnya udaradan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan
beberapa dampak negatif penggunaan energi fosilterhadap manusia dan lingkungan:
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber
energi dari alam untuk memenuhikebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan (misalnya udaradan iklim, air dan tanah). Berikut
ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosilterhadap manusia
dan lingkungan.
• DAMPAK
TERHADAP CUACA DAN IKLIM
Selain
menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi,
batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen
oksida (NOx),dan sulfurdioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan
asam, smog dan pemanasan global).
Emisi NOx
(Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari
konsentrasiNOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar
fosil untuk pembangkit listrikdan transportasi), dan sisanya berasal dari
proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yangmengurai zat organik). Di
udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yangdapat
menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi SO2
(Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahanbakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara,
setengah dari konsentrasi SO2 jugaberasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang
teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat(H2SO4) yang menyebabkan
terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx
dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam
nitrat(HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan
tersebut turun hujan,air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari
5,6 yang merupakan pHhujan normal),yang dikenal sebagai hujan asam. Hujan asam
menyebabkan tanah dan perairan (danau dansungai) menjadi asam. Untuk pertanian
dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhipertumbuhan tanaman produksi.
Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunyamakhluk hidup di
dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknyabangunan
(karat, lapuk).Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya
kadar gas NOx, SO2, O3 diudara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan
bermotor, dan kegiatan industri.
Smog
dapatmenimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata
dalam memandang.Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida
(CO2) ke udara. Emisi CO2tersebut menyebabkaKATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa karena hanya atas
rahmatdan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini yang berjudul
“Dampak Pencemaran Bahan Bakar Minyak”.
Materi dalam
makalah ini disajikan dengan Bahasa yang sederhana dan komunikatif sehingga
mudah dipahami.
Akhir kata,
kami berharap makalah ini dapat berguna
sebagai panduan untuk di pelajari. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan untuk perbaikan pada tugas makalah selanjutnya.
Sengkang, 1 Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar isi
.....................................................................................................................................................................
BAB 1
Latar
Belakang........................................................................................................................................................
Tujuan Penulisan.....................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Pembentukan Minyak
Bumi...........................................................................................................................
Komposisi Minyak Minyak
Bumi....................................................................................................................
Proses Pengolahan Minyak
Bumi..................................................................................................................
BAB III PENUTUP
DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK
BUMI.............................................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber energi yang
banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari
minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi
dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian
ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena
pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan
dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak
dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang
penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini
disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut
dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida,
detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
• Dapat
mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.
• Dapat
mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembentukan Minyak Bumi
Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua
teori, yaitu:
Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang
menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan
reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen
yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan
bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob
jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
Komposisi Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok,
yaitu:
Hidrokarbon Jenuh (alkana)
• Dikenal
dengan alkana atau parafin
• Keberadaan
rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang
lebih sedikit
• Senyawa
penyusun diantaranya:
1. Metana
CH4
2. etana CH3
CH3
3. propana
CH3 CH2 CH3
4. butana
CH3 (CH2)2 CH3
5. n-heptana
CH3 (CH2)5 CH3
6. iso
oktana CH3 – C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2
Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
• Dikenal
dengan alkena
• Keberadaannya
hanya sedikit
• Senyawa
penyusunnya:
1. Etena,
CH2 CH2
2. Propena,
CH2 CH CH3
3. Butena,
CH2 CH CH2 CH3
Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
• Dikenal
dengan sikloalkana atau naftena
• Keberadaannya
lebih sedikit dibanding alkana
• Senyawa
penyusunnya :
1. Siklopropana 3. Siklopentana
2. Siklobutana 4. Siklopheksana
Hidrokarbon aromatik
• Dikenal
sebagai seri aromatik
• Keberadaannya
sebagai komponen yang kecil/sedikit
• Senyawa
penyusunannya:
1. Naftalena 3. Benzena
2. Antrasena 4. Toluena
Senyawa Lain
• Keberadaannya
sangat sedikit sekali
• Senyawa
yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali)
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah (Crude oil) yang peroleh dari pengeboran
berupa cairan hitam kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu.
Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu,
Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan
Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
Pengolahan pertama,
Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan
fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan
titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sangkup-sangkup yang disebut sangkup gelembung.
Pengolahan kedua,
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan
bertingkat dengan proses sebagai berikut:
1. Perengkahan
(cracking)
2. Ekstrasi
3. Kristalisasi
4. Pembersihan
dari kontaminasi
Bensin
Komposisi bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana,
yaitu:
Zat Aditif Bensin
Tetra Ethyl Leat (TEL)
• Rumus
molekul Pb (C2H5)4
• Rumus
struktur
Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)
• Rumus
molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter (TAME)
• Rumus
molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir Tersier Buthil Eter (MTBE)
• Rumus
molekul CH3 O C(CH3)3
BAB III
Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Jumlah penduduk
dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energipun
tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia
diperoleh darikonversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan
alat transportasi yang menggunakanenergi fosil sebagai sumber energinya. Secara
langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkandampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran darienergi fosil
ini akan menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara terutama
dikota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu
kenyamananlingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.
Menurunnya kualitas udaratersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan
bakar fosil yang tidak terkendali dan tidakefisien pada sarana transportasi dan
industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disampingkegiatan rumah
tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar
(Jakarta,Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor
merupakan sumberutama pencemaran udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan
bahwa kendaraan bermotormemberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx
sebesar 73,40% dan HC sebesar88,90% (Bapedal, 1992).
Asap buangan kendaraan bermotor yang merugikan akibat dari
hasilpembakaran bahan bakar antara lain :
a. Gas Karbon dioksida (CO2)
Sebenarnya, gas
karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gasrumah
kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat
mengakibatkanpeningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon
monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui.
Gaskarbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata,
saluran pernapasan,dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan,
gas karbon monoksida bereaksidengan hemoglobin darah, membentuk
karboksihemoglobin (COHb).CO + Hb COHbHemoglobin seharusnya bereaksi
dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawake sel-sel jaringan
tubuh yang memerlukan.O2 + Hb O2HbNamun, afinitas gas karbon
monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besardaripada oksigen.
Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh gaskarbon
monoksida.CO + O2Hb COHb + O2Jadi, gas karbon
monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagitubuh
cara mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara
adalah dengan mengurangipenggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah
katalitik pada knalpot.
c. Oksida
Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan
air di dalam saluran pernapasan,membentuk asam sulfit yang dapat merusak
jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3terhisap, yang terbentuk adalah
asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larutdalam air hujan dan
menyebabkan terjadi hujan asam.
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO dan
NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambangbatas NOx
di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung)
padamanusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan
menimbulkanfenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi padamata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan
menurunkan kualitas materi.
e. Partikel Timah Hitam
Senyawa timbel
dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makananterkontaminasi.
Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel,seperti
sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih
hebatmenyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.
Sumber Bahan Pencemaran
a. Pembakaran
Tidak Sempurna
Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO),
partikel karbon (jelaga),dan sisa bahan bakar (hidroksida).
b.. Pengotor dalam
Bahan Bakar
Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan
menghasilkan oksida belerang (SO2atau SO3).
c. Bahan Aditif
(Tambahan) dalam Bahan Bakar
Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus
molekul Pb(C2H5)4 akanmenghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.Secara
umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk
memenuhikebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan (misalnya udaradan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan
beberapa dampak negatif penggunaan energi fosilterhadap manusia dan lingkungan:
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber
energi dari alam untuk memenuhikebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan (misalnya udaradan iklim, air dan tanah). Berikut
ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosilterhadap manusia
dan lingkungan.
• DAMPAK
TERHADAP CUACA DAN IKLIM
Selain
menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi,
batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen
oksida (NOx),dan sulfurdioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan
asam, smog dan pemanasan global).
Emisi NOx
(Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari
konsentrasiNOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar
fosil untuk pembangkit listrikdan transportasi), dan sisanya berasal dari
proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yangmengurai zat organik). Di
udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yangdapat
menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi SO2
(Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahanbakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara,
setengah dari konsentrasi SO2 jugaberasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang
teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat(H2SO4) yang menyebabkan
terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx
dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam
nitrat(HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan
tersebut turun hujan,air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari
5,6 yang merupakan pHhujan normal),yang dikenal sebagai hujan asam. Hujan asam
menyebabkan tanah dan perairan (danau dansungai) menjadi asam. Untuk pertanian
dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhipertumbuhan tanaman produksi.
Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunyamakhluk hidup di
dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknyabangunan
(karat, lapuk).Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya
kadar gas NOx, SO2, O3 diudara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan
bermotor, dan kegiatan industri.
Smog
dapatmenimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata
dalam memandang.Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida
(CO2) ke udara. Emisi CO2tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer
meningkat, sehingga terjadi peningkatanefek rumah kaca dan pemanasan global.
CO2tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah)yang dipantulkan oleh
bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapatmengakibatkan
perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.Emisi CH4 (metana) adalah
pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yangtidak
dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan
salah satugas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.Batu bara selain
menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan
karbondioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara
menghasilkan sekitar 2,5 tonkarbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi
yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepasoleh minyak akan mencapai 2 ton
sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
• Dampak
Terhadap Perairan
Eksploitasi
minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang
tidaklayak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnyaminyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat
menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnyapencemaran tersebut disebabkan
oleh kesalahan manusia.
Selain itu ,
secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak
terhadaplingkungan air terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang
terbuang dari jalan raya,terutama terbawa oleh air hujan, akan mengandung
bocoran bahan bakar dan juga larutan daripencemar udara yang tercampur dengan
air tersebut.
• Dampak
Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui,
misalnya dari pertambangan batu bara.Masalah yang berkaitan dengan lapisan
tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (OpenPit Mining). Pertambangan
ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisanbatu bara
terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untukpertambangan
batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau
hutanselama waktu tertentu.
• Dampak Lainnya
1. Global
Warming2.
2. Efek Rumah
Kaca3.
3. Hujan Asam
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi
kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan
air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada
temperatur dan tekanan tinggi.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri
kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut
petrokimia.
DAFTAR PUSTAKA
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia :
Jawa Tengah. CV Media Karya Putra.
Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA : Jakarta. PT Erlanggan
kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatanefek
rumah kaca dan pemanasan global. CO2tersebut menyerap sinar matahari (radiasi
inframerah)yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal
tersebut dapatmengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air
laut.Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara
lain, dari gas bumi yangtidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah
gas metana. Metana merupakan salah satugas rumah kaca yang menyebabkan
pemasanan global.Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling
tinggi, juga menghasilkan karbondioksida terbanyak per satuan energi. Membakar
1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 tonkarbon dioksida. Untuk mendapatkan
jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepasoleh minyak akan
mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
• Dampak
Terhadap Perairan
Eksploitasi
minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang
tidaklayak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnyaminyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat
menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnyapencemaran tersebut disebabkan
oleh kesalahan manusia.
Selain itu ,
secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak
terhadaplingkungan air terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang
terbuang dari jalan raya,terutama terbawa oleh air hujan, akan mengandung
bocoran bahan bakar dan juga larutan daripencemar udara yang tercampur dengan
air tersebut.
• Dampak
Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui,
misalnya dari pertambangan batu bara.Masalah yang berkaitan dengan lapisan
tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (OpenPit Mining). Pertambangan
ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisanbatu bara
terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan
untukpertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk
pertanian atau hutanselama waktu tertentu.
• Dampak Lainnya
1. Global
Warming2.
2. Efek Rumah
Kaca3.
3. Hujan Asam
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi
kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan
air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada
temperatur dan tekanan tinggi.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri
kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut
petrokimia.
DAFTAR PUSTAKA
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia :
Jawa Tengah. CV Media Karya Putra.
Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA : Jakarta. PT Erlangga